Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia). Kulit jeruk manis (Citrus sinensis) dan kulit buah delima (Punica granatum) memiliki efek sebagai antihiperglikemik karena keduanya mengandung senyawa flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihiperglikemik kombinasi ekstrak etanol kulit jeruk manis dan kulit buah delima pada tikus yang diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur wistar, berusia 2-3 bulan, berat 200-250 gram yang dibagi menjadi 4 kelompok. Satu kelompok sebagai kelompok negatif, kemudian 3 kelompok lain diinduksi aloksan 200 mg/kgBB, selanjutnya dibagi menjadi kelompok kontrol positif, kelompok yang diberikan kombinasi ekstrak etanol kulit jeruk manis 100 mg/kgBB dan ekstrak etanol kulit buah delima 50 mg/kgBB serta kelompok kombinasi ekstrak etanol kulit jeruk manis 200 mg/kgBB dan ekstrak etanol kulit buah delima 100 mg/kgBB. Perlakuan diberikan selama 12 hari dan kadar glukosa darah diperiksa pada hari kedua belas. Data dianalisis menggunakan uji statitistik T-dependent, ANOVA, Post Hoc Tuckey. Hasil penelitian menunjukkan semua kelompok dosis kombinasi ekstrak etanol kulit jeruk manis dan kulit buah delima memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah. Namun setelah dilakukan uji ANOVA dan Post Hoc, kelompok antar dosis menunjukan perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05) sehingga dosis yang efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah kombinasi ekstrak etanol kulit jeruk manis 100 mg/kgBB dan kulit buah adelima 50 mg/kgBB karena dengan dosis kecil dapat memberikan efek dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus.


Kata Kunci : Hiperglikemik, kulit jeruk, kulit delima, glukosa darah