Pengelasan merupakan pekerjaan dengan risiko cedera mata yang tinggi akibat paparan sinar ultraviolet menyebabkan fotokeratitis. Fotokeratitis merupakan inflamasi akut pada epitel kornea yang menimbulkan beberapa gejala setelah 6-12 jam terpapar. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi terjadinya fotokeratitis pada pekerja las adalah APD, jarak pengelasan, dan lama paparan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara APD, jarak pengelasan, dan lama paparan dengan kejadian timbulnya keluhan subjektif fotokeratitis pada pekerja las sektor informal di Jalan Bogor Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional dengan pengambilan sampel total sampling pada 77 pekerja. Data diambil dengan menggunakan wawancara terpimpin dan pengukuran jarak pengelasan menggunakan roll meter pada bulan November hingga Desember tahun 2018 di kios-kios las Jalan Bogor Kota Bandung. Data dianalisis menggunakan Uji Regresi Logistik Sederhana. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan subjektif fotokeratitis tidak dapat dianalisis (p- value = 0,998). Terdapat hubungan bermakna antara jarak pengelasan dengan timbulnya kejadian keluhan subjektif fotokeratitis dengan nilai p-value = 0,000 (p < 0,05) dan Odd Ratio sebesar 55,4. Hal ini dikarenakan seluruh pekerja yang buruk dalam penggunaan APD mengalami keluhan subjektif fotokeratitis. APD berfungsi melindungi mata dari paparan. Tidak menggunakan APD, jarak pengelasan < 60 cm berisiko menimbulkan keluhan karena dekatanya 2 sumber paparan ke kornea yang tidak terlindungi, dan paparan yang berlangsung lama dan berulang menyebabkan kerusakan kumulatif pada kornea.

Kata kunci: APD, jarak pengelasan, keluhan subjektif fotokeratitis, lama paparan, pekerja las