Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gratitude (rasa syukur) dengan resiliensi pada ibu yang memiliki anak autis di Kabupaten Majalengka. Menurut Fitzgerald (1998) gratitude atau rasa syukur mencakup niat baik untuk seseorang atau sesuatu dan kecenderungan untuk bertindak berdasarkan penghargaan dan niat baik. Sedangkan resiliensi menurut Wagnild & Young (1993) merupakan suatu hal yang dinamis, suatu kekuatan dalam diri individu sehingga mampu beradaptasi dalam menghadapi kondisi sulit dan kemalangan yang menimpanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yang melibatkan 18 orang ibu dari anak autistic spectrum disorders. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur gratitude (rasa syukur) adalah Skala Bersyukur Versi Indonesia oleh Ratih Arruum Listiyandini, et al (2015) (validitas 0,3-0,4 dan reliabilitas α=0,801) dan Resilience Scale-14 oleh Wagnild and Young (2009) (validitas 0,3 dan reliabilitas α=0,761) yang diterjemahkan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gratitude dengan resiliensi pada ibu dari anak autistic spectrum disorders di Kabupaten Majalengka (r=0,333) dengan signifikansi 0,101 (ρ>0,05). Hasil penelitian menyarankan peneliti lain untuk memperbanyak sampel agar dapat mewakili populasi