Tenoksikam merupakan obat golongan antiinflamasi non steroid (AINS) yang memiliki efek samping mengiritasi mukosa lambung apabila digunakan secara oral. Untuk menghindari efek samping tersebut maka dilakukan penelitian mengenai zat aktif tenoksikam yang diformulasi dengan rute alternatif lain yaitu transdermal patch. Transdermal Patch tenoksikam dibuat dengan metode penguapan pelarut. Untuk membentuk sediaan transdermal patch, digunakan HPMC (hidroksi propil metil selulosa) sebagai polimer, propilen glikol sebagai plasticizer, dan mentol sebagai peningkat penetrasi. Formulasi sediaan dibuat dengan konsentrasi mentol yang berbeda yaitu F0 (tanpa mentol), F1 (1% mentol), F2 (2% mentol) untuk mengetahui persen penetrasi sediaan ke dalam kulit. Evaluasi sediaan meliputi organoleptis, ketebalan patch, keseragaman berat, ketahanan lipat, Tensile strength, penetapan kadar dan uji laju difusi secara in vitro. Uji laju difusi menunjukan bahwa formula dengan 2% mentol lebih banyak berpenetrasi ke dalam kulit apabila dibandingkan dengan formula tanpa mentol dan 1% mentol. Sediaan transdermal patch dengan 2% mentol tersebut mampu menghantarkan tenoksikam ke dalam kulit sebanyak 35,5% dalam interval waktu 180 menit. Semakin besar jumlah mentol yang ditambahkan maka kecepatan difusi akan semakin cepat dan jumlah permeasi obat ke dalam kulit akan semakin besar.