Rheumatoid arthritis adalah salah satu jenis reumatik yang belum banyak
diketahui oleh masyarakat awam. Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan inflamasi kronis yang menyebabkan rasa sakit pada persendian, kekakuan, dan sinovitis. Manifestasi hematologi pada rheumatoid arthritis adalah anemia, neutropenia, trombisitopenia, trombositosis, eosinofilia, leukositosis, neutrofilia, limfopenia dan monositosis. Penggunaan Off label drug dapat digunakan untuk mencari obat lain sebagai terapi rheumatoid arthritis. Misalnya fosfomisin yang memiliki efek sebagai imunosupressan, dan budesonid sebagai antiinflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan fosfomisin dan budesonid terhadap profil hematologi dan jumlah sel makrofag pada pemodelan tikus yang diinduksi CFA 0,1 ml secara intraartikular. Kelompok uji terdiri dari kontrol, pembanding metotreksat, kelompok fosfomisin dosis 270 mg/kg BB, kelompok fosfomisin dosis 135 mg/kg BB, kelompok budesonid dosis 0,81 mg/kg BB, dan kelompok budesonid dosis 0,405 mg/kg BB. Pengukuran hematologi dilakukan pada hari ke-0, ke-7, ke -12 dan ke-17. Parameter hematologi yang diukur adalah sel darah putih, limfosit, % limfosit, MID, % MID, graulosit, % granulosit, sel darah merah, hemoglobin, hematokrit, platelet dan jumlah sel makrofag. Hasil pengujian menunjukan bahwa fosfomisin dan budesonide dapat mempengaruhi profil hematologi dan jumlah sel makrofag pada pada pemodelan tikus yang diinduksi CFA. Fosfomisin dosis 270 mg/kg BB dan budesonid dosis 0,405 mg/kg BB menunjukan hasil paling baik.