Jumlah penderita buta warna di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Kesulitan yang dialami oleh penderita buta warna bertambah dengan tidak adanya alat bantu pendeteksian warna yang dapat dibawa kemanapun, saat mereka membutuhkannya. Sehingga penulis mencoba memberikan solusi dimana para penderita buta warna bisa mengetahui warna secara pasti dimanapun, dengan menggunakan alat ini. Metode penelitian yang diterapkan pada tugas akhir yaitu metode perancangan berupa studi literatur. Perancangan berupa perancangan hardware dan software. Perancangan hardware merupakan perancangan pengkabelan agar Arduino Uno sebagai bagian pengendali dari alat ini terhubung dengan semua komponen lain yang digunakan. Perancangan software meliputi pembuatan coding untuk Arduino dengan menggunakan software ArduinoIDE agar semua komponen terintegrasi denga baik. Cara kerja alat yaitu sensor warna TCS3200 akan mendeteksi warna berdasarkan nilai frekuensi pada 3 warna dasar (Red, Green, Blue), data dari sensor akan masuk ke mikrokontroler Arduino Uno, dan hasil pendeteksian berupa tampilan di LCD dan suara dari speaker. Alat Pendeteksi warna ini mampu mendeteksi 20 warna. Tingkat akurasi dan presisi dari alat ini cukup baik dilihat dari hasil pengujian dari sampel warnanya. Alat ini mempunyai tingkat error sebesar 1.98 % dan tingkat presisi ±2 Point. Kesimpulan yang didapat adalah alat berfungsi dengan baik.