Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung memiliki pelayanan kesehatan seperti ruang operasi, ruang Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Ruangan Operasi. Ruangan-ruangan tersebut memerlukan pasokan energi listrik secara terus menerus, apabila terjadi kegagalan fungsi Generator set akan mengakibatkan kematian pada pasien. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan energi listrik tersebut Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung, telah mengelola generator set dengan bahan bakar yang telah beroperasi sejak awal tahun 2014. Maka pemantauan kinerja atau monitoring generator set sangat perlu dilakukan supaya pasokan energi listrik tidak terhenti, kendala – kendala di lapangan seperti IPSRS ( Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit) sebagai operator generator set tidak memperhatikan kondisi bahan bakar, penempatan generator set di basement Rumah Sakit dan keterbatasan SDM di IPSRS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metoda eksperimental dengan membuat modul kontrol berbasis Mikrokontroler yang menggunakan sensor ultrasonik sebagai pemantauan ketersediaan bahan bakar kurang dari 10 liter pada tangki dan sensor NTC sebagai pemantauan kondisi temperatur lebih dari 60 o C pada Generator Set. Pemantauan tersebut akan dikirim melalui SMS ke petugas IPSRS. Sistem monitoring generator set telah dibuat dengan hasil pengujian jenis bahan bakar yang digunakan dalam pengujian pada tangki generator set dengan menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04 dan Sensor temperatur NTC W1209 dapat digunakan untuk memonitoring ketersediaan bahan bakar dan suhu generator set. Hasil Pengukuran berdasarkan perbandingan dengan menggunakan sensor ultrasonic HC-SR04 memiliki rata-rata error 0.84% dan sensor temperatur NTC W1209 memiliki rata-rata error 0.53%. Dengan memanfaatkan media komunikasi jaringan GSM, sistem dapat memonitoring ketersediaan bahan bakar dan temperatur generator set dengan SMS Gateway.