Metotreksat (MTX) (C 20 H 22 N 8 O 5 , BM 454,447 g/mol) merupakan salah satu obat antineoplastik untuk pengobatan kanker. Obat antineoplastik, menghasilkan sisa larutan sitotoksik, yang seharusnya tidak dibuang secara domestik tanpa deaktivasi sebelumnya. Oksidasi disarankan untuk mendeaktivasi senyawa ini. Natrium hipoklorit 5%, alkali kalium permanganat 0,06M dan hidrogen peroksida 30% terbukti dapat mendeaktivasi beberapa senyawa antineoplastik. Data deaktivasi untuk Metotreksat diperlukan untuk memastikan limbah yang dibuang telah terdeaktivasi. Efektivitas deaktivasi ditentukan oleh KCKT untuk memantau hilangnya senyawa induk. Penetapan kadar limbah Metotreksat dilakukan dengan metode KCKT menggunakan kolom C-18, fasa gerak (Asetonitril : Buffer fosfat/sitrat pH 6,0) (10:90), laju alir 1,2 mL/menit, panjang gelombang 302 nm. Kriteria penerimaan limbah terdeaktivasi adalah dibawah nilai limit of detection (LOD). Nilai limit of detection (LOD) untuk kadar Metotreksat adalah 0,02 ppm. Efektivitas deaktivasi dihitung terhadap selisih kadar limbah sebelum terdeaktivasi dan kadar limbah setelah terdeaktivasi. Efektivitas paling tinggi adalah deaktivasi dengan natrium hipoklorit 5% dengan efektivitas 100%, Efektivitas dengan alkali kalium permanganat 0,06M adalah sebesar 97,2% dan larutan hidrogen peroksida 30% tidak efektif untuk mendeaktivasi Metotreksat (MTX).