Penelitian yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah (TJBT) Area Pelaksana Pemeliharaan (APP) Karawang basecamp Karawang ini, dilatarbelakangi oleh deviasi hasil pengujian LCM (Leakage Current Measurement) MOSA (Metal Oxide Surge Arrester) yang signifikan antara alat uji LCM II dan SA 30i. Hal ini ditandai dengan besarnya %deviasi rata-rata kedua alat uji tersebut yaitu 81.20%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan konstanta faktor kali dan formulasi diagnosis MOSA alat uji SA 30i. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantatif berdasarkan SPLN 0520. Data yang digunakan merupakan data intern dan data primer
yang diperoleh dari personil basecamp Karawang. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menerapkan analisis statistik sehingga diperoleh hasil yang kredibel. Subjek penelitian ini adalah MOSA merk ABB, Alsthom, Siemens, Ohio Brass, dan Bowthorpe di gardu induk 150 kV. Melalui analisis yang telah dilakukan, diperoleh konstanta faktor kali yaitu 18.99 untuk MOSA ABB, 18.64 untuk MOSA Alsthom, 4.99 untuk MOSA Siemens, 6.17 untuk MOSA Ohio Brass, dan 14.42 untuk MOSA Bowthorpe. Formulasi diagnosis MOSA pun diperoleh yaitu, ≤ 64% WEAK, 65-247% MONITOR, dan ≥248% DAMAGE. Ketepatan konstanta faktor kali dan formulasi diagnosis MOSA yang telah ditemukan adalah 85.4%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konstanta faktor kali dan formulasi diagnosis MOSA yang telah ditemukan dapat dijadikan sebagai alternatif dalam mengantisipasi deviasi hasil pengujian LCM MOSA yang terjadi pada alat uji SA 30i.