Energi listrik merupakan salah satu hal yang penting dan dibutuhkan oleh
masyarakat untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, dalam kehidupan nyata energi listrik disalurkan melalui jaringan distribusi hingga sampai ke pihak konsumen, masalah umum yang sering terjadi dalam sistem distribusi adalah losses energi dan tegangan jatuh yang merupakan salah satu penyebab kerugian bagi pihak PLN, sedangkan dari sisi pelanggan dengan adanya tegangan jatuh menyebabkan tidak stabil tegangan yang diterima sehingga dapat merusak peralatan rumah tangga, untuk mengetahui losses dan tegangan jatuh bisa dilakukan dengan aliran daya metode Newton-Rapshon. Losses energi dipengaruhi oleh panjang penghantar, tipe beban, dan jumlah beban terpasang. Sedangkan dari sisi konsumen losses dipengaruhi oleh pemakaian komponen elektronik berupa beban resistif, beban induktif, dan beban kapasitif yang menyebabkan besarnya pemakaian daya reaktif. Dalam mengatasi permasalahan tersebut bisa dengan cara menginjeksikan daya reaktif berupa kapasitor sehingga dapat membantu menyuplai kebutuhan yang besar atas daya reaktif tersebut. Untuk menentukan lokasi penempatan kapasitor yang tepat digunakan metode Algoritma Genetika (AG). Penentuan penempatan lokasi kapasitor yang tepat bertujuan untuk memperbaiki tegangan jatuh, hanya dengan menyuntikan MVAr ke salah satu bus namun berpenguh terhadap bus yang tegangannya di bawah rating yang sudah ditentukan, dari hasil pengujian menggunakan metode AG kapasitor diletakan di bus 7 dengan injeksi MVAr sebesar 5.10 MVAr. Dibandingkan dengan metode PSO (particles swarm optimization), metode AG membutuhkan injeksi MVAr yang lebih besar
namun dengan injeksi MVAr yang besar magnitude tegangannya menjadi lebih bagus sehingga losses yang awalnya sebesar 66.03 MWh/minggu dapat diturunkan menjadi 5.00 MWh/minggu dibanding PSO 43 MWh/minggu.