Percepatan pembangunan infrastruktur yang terjadi saat ini menuntut kecepatan pembangunan ditingkatkan. Salah satu pembangunan yang dilakukan saat ini adalah pembangunan fasilitas jalan raya. Mesin yang digunakan untuk pembangunan jalan ini adalah mesin asphalt mixing plant (AMP). Saat ini PT Bukaka tengah mengembangkan mesin AMP dengan kapasitas 60 ton per jam untuk dapat memenuhi kebutuhan akan pembuatan jalan di Indonesia. Salah satu komponen terpenting di mesin AMP yang mampu menunjang untuk mencapai kapasitas 60 ton per jam adalah belt conveyor. Belt Conveyor adalah alat transportasi yang memiliki kelebihan dari sisi ekonomi dan keselamatan operasi, kehandalan, fleksibilitas, dan kapasitas jangkauan yang hampir tak terbatas. Komponen belt conveyor ini berguna untuk memindahkan material agregat dari bin penyimpanan dingin ke bagian pengering. Tuntutan dari mesin AMP untuk melakukan produksi sebanyak 60 ton per jam mengharuskan belt conveyor yang di desain mencapai kapasitas tersebut. Metode yang digunakan untuk merancang belt conveyor dengan kapasitas 60ton per jam adalah metode perancangan shigley. Metode shigley terdiri dari 5 tahap perancangan, yaitu identifikasi kebutuhan, pendefinisian masalah, sintesis, evaluasi, dan presentasi. Kelima tahapan itu saling berkaitan satu sama lain sehingga menghasilkan sebuah desain yang sesuai dengan kebutuhan dengan kinerja yang optimal.Setelah melalui serangkaian proses perancangan, didapat bahwa panjang beltconveyor yang dirancang adalah 12 meter dengan daya motor yang digunakan 1.75 kW. Sistem transmisi yang digunakan adalah rantai-sprocket yang masing-masing dari sprocket dengan ukuran 400 mm untuk head pulley dan 320 mm untuk tail pulley. Semua data tersebut tersaji bersama dengan desain dari belt conveyor pada karya tulis ini dalam bentuk gambar teknik.