Rugi daya merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam sistem distribusi tenaga listrik terutama pada saluran Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Salah satu cara untuk menekan nilai rugi daya adalah dengan cara rekonfigurasi penyulang, seperti halnya yang dilakukan pada sub penyulang NLH (North Lembang Hijau) arah Cikole menjadi penyulang NLO (North Lembang Orange). Sebagai penyulang baru tentu perlu dilakukan suatu pemantauan nilai rugi daya dalam rangka menjaga kualitas penyaluran energi listrik kepada konsumen. Metode perhitungan rugi daya dengan menggunakan persamaan sudah lazim dilakukan di lingkungan PT. PLN (Persero). Namun terkadang hasil yang didapatkan kurang cepat dan tidak akurat. Software ETAP memberikan solusi kemudahan perhitungan rugi daya melalui simulasi dan beragam fitur yang
mampu memberikan solusi hasil yang lebih cepat dan akurat. Data aset dan data teknis penyulang merupakan parameter penting dalam metode perhitungan menggunakan software ETAP. Analisa penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh rekonfigurasi sub penyulang NLH arah Cikole menjadi penyulang NLO terhadap penurunan nilai rugi daya. Hasil perhitungan baik menggunakan persamaan ataupun simulasi ETAP menunjukkan penurunan nilai rugi daya penyulang NLH. Sebelum dilakukan rekonfigurasi rugi daya sebesar 353kW versi perhitungan ETAP dan 361,985kW versi perhitungan manual. Setelah dilakukan rekonfigurasi rugi daya menjadi 173,8kW dan 179,675kW. Sehingga penurunan rugi daya yaitu sebesar 182,31kW dan 179,2kW dengan persentase kesalahan 2-3%