Beberapa faktor yang mempengaruhi berkembangnya tanaman jamur, yaitu
kelembaban dan suhu ruangan. Maka, dibutuhkan alat untuk mengontrol kedua faktor tersebut secara otomatis dan dapat di akses dimana saja, karena sang pemilik tidak setiap saat ada di dalam ruangan untuk mengurus jamur tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi kedua faktor tersebut adalah menggunakan Arduino Uno yang dapat membaca analog dari sensor yang digunakan, yaitu sensor kelembaban DHT-11 digabungkan dengan Internet of Things. Alat ini dirancang dalam bentuk miniatur, dimana pada miniatur akan dipasang sensor suhu dan kelembaban DHT-11 yang disambungkan dengan menggunakan NodeMCU ESP-8266 untuk mengirimkan seluruh data hasil pembacaan sensor ke antar muka pada dashboard Cayenne. Modul WiFi NodeMCU ESP-8266 akan dihubungkan dengan software Cayenne dengan program yang akan dibuat dalam softwareArduino IDE. Sensor DHT-11 mampu mendeteksi kelembaban dan suhu pada ruangan budidaya jamur tersebut. Jika tidak sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan, yaitu kelembaban pada ruangan sekitar 60% - 80% dan suhu pada ruangan antara 22°–28° Celcius. Maka alat akan menyesuaikan kondisi ruang budidaya sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari menyalakan kipas apabila suhu berlebih, menyalakan lampu apabila suhu rendah, menyalakan mistmaker apabila kelembaban kurang. Diharapkan dengan memanfaatkan kemampuan mikrokontroler dan Internet of Things, suatu alat untuk mengendalikan kelembaban dan suhu pada budidaya jamur dapat dibangun dan diakses oleh pengguna melalui smartphone android di mana saja dan kapan saja selama terhubung ke internet.