Rimpang nampu (Homalomena rostrata Griff.) adalah salah satu tanaman tradisional di indonesia. Secara empiris rimpang nampu digunakan sebagai obat tradisional untuk kekuatan otot, dan sebagai afrodisiaka. Tujuan dar penelitian ini adalah untuk menentukan nilai toksisitas ekstrak etanol dari nampu (Homalomena rostrata Griff.). Metode penelitian menggunakan Brine Shrimp Lethality Test
(BSLT) untuk mengukur nilai toksisitas berdasarkan jumlah larva yang mati, sebagai uji pendahuluan untuk bioaktivitas ekstrak nampu. Metode ekstraksi menggunakan teknik maserasi (MT) dan teknik soxlet (ST) dengan pelarut etanol. Penapisan fitokimia bahan baku dan ekstrak etanol Nampu (Homalomena rostrata Griff.) telah mengidentifikasi flavonoid, polifenol, tanin, kuinon, monoterpenoid dan kelompok triterpenoid. Di sisi lain, ekstrak ST memiliki nilai toksisitas yang lebih tinggi 198,50 µg/ml dari pada teknik MT 105,07 µg/ml. Oleh karena itu, ekstraksi panas memberikan nilai toksisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak dingin. Untuk menyimpulkan, metode ekstraksi menunjukan hasil yang signifikan dalam ekstrak Nampu.

Kata kunci : Nampu (Homalomena rostrata Griff.), BSLT, LC50, Maserasi,
Soxhlet