Salah satu alternatif yang dapat dijadikan pengencer darah terdapat dalam bonggol nanas (Ananas comosus (L) Merr) yaitu enzim bromelain. Enzim bromelain selektif menurunkan tromboksan A 2 serta mendukung prostasiklin yang berfungsi untuk menghambat agregasi trombosit, diharapkan dapat bertindak sebagai antikoagulan dan tidak menyebabkan hepatotoksik. Untuk menilai fungsi pembekuan darah salah satunya dilakukan pemeriksaan PT (Prothrombin Time). Pemeriksaan tersebut untuk mengetahui faktor pembekuan jalur ekstrinsik dan jalur bersama. Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak kasar enzim bromelain bonggol nanas (A.comosus) terhadap penentuan nilai PT menggunakan alat Coatron M1 dengan berbagai konsentrasi ekstrak kasar enzim bromelain yaitu 0%, 30%, 40%, 50%, 60% dan 70%. Tahap penelitian yaitu isolasi ekstrak kasar enzim bromelain menggunakan ammonium sulfat karena sifat kelarutannya tinggi dan tidak mengganggu bentuk dan fungsi enzim. Dari 753 gram bonggol nanas (A.comosus) diperoleh 56 gram dan berat rendemen 7,44%, unit aktivitas enzim 233,33 u/mL, kadar protein sampel menggunakan metode Lowry sebesar 0,81 mg/L atau 81% dan spesifik aktivitas enzim sebesar 288,06. Hasil menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi bromelain yang ditambahkan maka hasil pemeriksaan PT dan INR (International Normal Ratio) juga semakin memanjang. Perbandingan konsentrasi enzim bromelain yang paling efektif dalam pemeriksaan PT dengan alat Coatron M1 yaitu pada konsentrasi 30% yaitu 17,6 detik karena mendekati nilai normal PT yaitu 12,3-18,9 detik.