ABSTRAK
Kasus eksploitasi seks terhadap anak diakibatkan belum optimalnya upaya perlindungan anak dilakukan. Kasus eksploitasi seks anak juga cenderung mengalami peningkatan pada kurun waktu tiga tahun terakhir. Indonesia merupakan negara sumber, transit dan tujuan dari perdagangan orang terhadap perempuan dan anak, terutama untuk tujuan prostitusi dan ekpolitasi terhadap anak. Untuk menangani kasus eksploitasi seks komersial anak ini pemerintah Indonesia membutuhkan peranan dari organisasi internasional. Indonesia bekerjasama dengan United Nations Children Fund (UNICEF) yang merupakan Inter-Governmental Organization (IGO) yang bernaung dibawah PBB yang menangani permasalahan kesejahteraan anak di seluruh dunia untuk mengatasi eksploitasi seks komersial anak di Indonesia (2010-2014) UNICEF meiliki 3 peran yaitu sebagai peran instrumen, arena, dan aktor. Peran sebagai instrumen UNICEF mengadvokasi pemerintah agar mempunyai hukum sesuai dengan instrumen internasional, peran sebagai arena UNICEF mengadakan pertemuan dengan mitra kerja lainnya mendapatkan bantuan dari negara lain, peran sebagai aktor independen UNICEF berperan memberikan bantuan teknis untuk mengadakan dan mengadopsi hukum perlindungan anak berbasis sistem pada level daerah/sub-nasional