ABSTRAK
Gangguan yang terjadi di instalasi pelanggan merupakan salah satu penyebab dari sekian banyak penyebab gangguan yang terjadi pada sistem jaringan PLN. Untuk mengatasi masalah yang terjadi diperlukan analisa mengenai gagal bekerjanya peralatan proteksi yang terpasang, sejauh mana kemampuan Current Transformer atau CT dalam menerima arus gangguan dan solusi untuk mengatasi gagal bekerjanya peralatan proteksi ketika terjadi gangguan di instalasi pelanggan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yaitu bentuk penelitian untuk memeriksa hubungan antara dua konsep. Berdasarkan data gangguan dan hasil pengujian, CT akan jenuh ketika dialiri arus gangguan melebihi kapasitas kemampuan CT. CT jenuh ketika dialiri arus gangguan diferensikan sebagai variabel bebas dan gagal bekerjanya peralatan proteksi diferensikan sebagai variabel terikat. Analisa perhitungan diambil contoh CT yang terpasang di lapangan dengan dengan ratio 10/5 burden 7.5 VA akan jenuh pada nilai 104,2 A sedangkan arus gangguan yang terjadi sebesar 4588 A (I CT < I f ) sehingga relay tidak bekerja. Sedangkan hasil pengujian dengan melakukan simulasi dua buah CT yang terhubung pada masing-masing relay dengan ratio berbeda di injek arus secara bersamaan hasilnya adalah relay dengan CT 10/5 A (76,12 A) tidak trip ketika arus injek di atas 76,5 A sedangkan relay dengan CT 15/5 A (156,47 A) trip ketika arus injek di bawah 156,47 A. Dari hasil analisa perhitungan dan pengujian dapat diambil kesimpulan kapasitas kemampuan arus CT (I CT ) yang terpasang lebih kecil dibandingkan arus gangguan yang terjadi (I f ) karena CT yang terpasang menyesuiakan daya kontrak. Untuk mengoptimalkan fungsi peralatan proteksi ketika terjadi gangguan (I CT > I f ) dimana diperlukan CT khusus proteksi yang dipasang terpisah tanpa merubah konstruksi dan nilai parameter pengukuran beban pelanggan.

Kata kunci : Gangguan, current transformer, instalasi pelanggan.