Partial discharge adalah peluahan elektrik pada medium isolasi, dimana peluahan tersebut meyebabkan bahan isolasi tidak dapat mengisolasi transformator secara sempurna. Dewasa ini semakin banyak dikembangkan metode untuk mendeteksi partial discharge baik metode konvensional maupun non-konvensioal. Tujuan dikembangkannya metode ini adalah untuk mendeteksi partial discharge sejak dini agar tidak menimbulkan kerusakan yang berkelanjutan pada isolasi transformator dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Pada penelitian ini, dirancang sebuah prototype alat pendeteksi partial discharge berupa signal analyzer yang di program pada sebuah SBC (single board computer). SBC yang digunakan adalah Raspberry Pi 3 Model B yang di lengkapi dengan LCD 3.5 Inch sebagai display signal analyzer. SBC diprogram dengan menggunakan Python IDLE 3.4 dan Qt Designer sebagai pembuat GUI (Graphical UserInterface). Algoritma FFT digunakan untuk mengubah domain waktu sinyal ke domain frekuensi. Algoritma FFT dipanggil dari library Numpy yang merupakan package khusus untuk perhitungan numeric Python IDLE 3. Sistem dirancang sebagai alat monitoring dengan sistem loop terbuka.
Hasil pengujian Sample Rate yang bervariasi pada program, menunjukan rata-rata amplitudo sebesar 8.68 mVpp pada saat amplitudo function generator adalah 10 mVpp. Rata-rata level (dBm) yang ditampilkan oleh signal analyzer berbasis SBC adalah -36.736 dBm pada amplitude function generator 10mVpp. Hasil perbandingan signal analyzer berbasis SBC, dengan signal analyzer Rigol tipe DSA1030, dan oscilloscope Rigol tipe D1102E menunjukan frekuensi dan level(dBm) yang mendekati satu sama lain. Pengujian pada simulasi partial discharge didapatkan rentang frekuensi antara 2 kHz – 8 kHz pada jarak 5cm – 25cm dan amplitudo antara 0.25 mVpp – 4 mVpp.

Kata kunci: Frekuensi, FFT, partial discharge, python, Signal analyzer