Gypsum merupakan bahan konstruksi yang digunakan pada industri semen. Kebutuhan gypsum di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya seiring dengan semakin meningkatnya pembangunan fisik di dalam negeri. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, gypsum masih banyak di impor dari luar negeri. Sehingga pembangunan pabrik gypsum bsangat diperlukan.
Gypsum board diproduksi dengan cara mereaksikan batu kapur dan asam sulfat di dalam Reaktor CSTR dengan konversi 100%. Hasil keluaran reaktor dipisahkan di dalam Vacuum Filter. Produk utama keluaran Vacuum Filter berupa CaSO4.2H2O dikirim ke Rotary Dryer untuk dikeringkan sehingga dihasilkan gypsum.
Kapasitas produksi pabrik direncanakan 100.000 ton/tahun dengan 320 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 199 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang dibantu oleh General Manager dan Manajer lainnya dengan struktur organisasi line and staff.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Total Biaya Investasi = Rp. 530.341.599.697,90
Biaya Produksi Total = Rp. 608.652.574.488,50
Hasil Penjualan = Rp 1.280.000.000.000
Payback Peroide = 2,5 tahun
Rate of return on Investment (ROI) = 58,05%
Internal rate of return (IRR) = 74,62%
Break Even Point (BEP) = 26,63%
Dari analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik gypsum dari kalsium hidroksida dan asam sulfat dengan kapasitas 100.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan