Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang untuk menginap menjadi nyaman dan senang, serta akan kembali bila tamu mendapatkan kesan baik dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh hotel tersebut. Maka pelaku ekonomi dan pembangunan lebih memprioritaskan aspek arsitektur bangunan dan memberikan fasilitas atau pelayanan yang terbaik agar mendapat kesan baik tersebut. Namun fasilitas atau kegiatan pelayanan tersebut hampir semua membutuhkan energi listrik. Kekurangan energi listrik dapat mengganggu aktivitas kegiatan pelayanan atau fasilitas yang telah diberikan oleh hotel. Untuk itu kesinambungan dan ketersediaan energi listrik harus dipertahankan. Untuk menanggulangi masalah tersebut dilakukan analisa terhadap pemakaian energi. Salah satu metode yang sekarang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi listrik adalah konservasi energi. Konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau proses penghematan energi.
Penelitian dilakukan sebagai mana proses audit energi pada umumnya dilakukan. Melakukan observasi serta pengumpulan data. Diawali dengan mengumpulkan data historis pemakaian energi listrik satu tahun terakhir. Kemudian menghitung besarnya nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) terhadap data historis. Jika melebihi standar nilai IKE, langkah berikutnya adalah menganalisa peluang penghematan energi dengan harapan mendapatkan nilai IKE yang sesuai dengan standar IKE yang berlaku.
Dengan mengukur nilai IKE, didapatkan nilai pemakaian energi listrik di Hotel Mercure Convention Center Ancol Jakarta sebesar 302,351 kWH/m² year dimana terdapat nilai tingkat pemborosan sebesar 0,78% dari nilai standar nilai IKE yang berlaku.

Kata kunci : hospitality, Konservasi energi, Intensitas Konsumsi Energi, data
historis, standar nilai IKE