Air merupakan sumber daya alam yang berperan penting dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah untuk dikonsumsi. Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif. Air jenis demineral merupupakan air yang memiliki kandungan zat padat terlarut 10 ppm (part per million) yang baik untuk kesehatan karena tidak akan membuat kerja ginjal berat sehingga dapat menyehatkan tubuh. Oleh karena pada saat produksi air demineral perlu di monitoring secara berkelanjutan. Maka diperlukan alat ukur untuk memonitoring kualitas air demineral. Dalam tugas akhir ini, dilakukan metode penelitian yaitu dengan studi literatur, pengumpulan data, dan analisis data. Penulis mengambil literatur dari beberapa jurnal. Adapun alat yag dibutuhan untuk membuat perancangan ialah data yang diperlukan dalam analisis penulis adalah Mikrokontroler berfungsi sebagai merubah nilai Analog menjadi tegangan kemudian dirubah menjadi nilai alat pengukuran. Sensor TDS untuk mengukur zat padat terlarut dalam air. Sensor pH untuk melihat kadar keasaman dalam air. Dan sensor kekeruhan untuk mengukur tingkat kekeruhan pada air. setelah data terkumpul penulis membuat blok diagram untuk mengkomunikasikan antara perangkat hardware, realisasi dari sebuah blok diagram yaitu di buat perancangan mekanik alat, perancangan elektronik dan perancangan program.Hasil pengujian menunjukan presentasi kesalahan sensor TDS sebesar 5.394% ,presentasi kesalahan sensor pH sebesar 0.99% dan presentasi kesalahan kekeruhan sebesar 4.85%. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji sampel air demineral dengan selang waktu selama 15 menit sekali. Dengan rata-rata TDS sebesar 4 ppm, pH sebesar 6.81, dan kekeruhan sebesar 0.2 NTU. Air demineral merk “A” telah memenuhi syarat SNI 6241:2015 ialah TDS maksimum 10 ppm, pH berada di kisaran 5 – 7.5, sedangkan untuk kekeruhan maksimum 1.5 NTU. Dilakukan pengujian air minum yang beredar di pasaran menunjukan nilai TDS dari air demineral memiliki kandungan paling kecil diantara yang lainnya.