ABSTRAK
Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Letak tersering karsinoma nasofaring yaitu pada fossa rossenmuller dan penyebab utama karsinoma nasofaring adalah virus Epstein-Barr. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan jenis terapi pasien karsinoma nasofaring di Bagian Radioterapi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari-Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa catatan rekam medis pasien karsinoma nasofaring di Bagian Radioterapi RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari-Desember 2015. Hasil penelitian didapatkan 113 kasus karsinoma nasofaring yang memenuhi kriteria inklusi. Rata-rata umur pasien yaitu 45 tahun dan jenis kelamin tersering yaitu pada laki-laki sebanyak 69 orang (61,06%), sedangkan perempuan 44 orang (38,94%). Stadium terbanyak adalah stadium IV sebanyak 73 orang (64,60%), sedangkan stadium terendah adalah stadium I sebanyak 4 orang (3,54%). Jenis histopatologi yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah jenis WHO tipe III (karsinoma tidak berdiferensiasi) sebanyak 98 orang (86,73%), sedangkan WHO tipe I (karsinoma sel skuamosa berkeratin) sebanyak 9 orang (7,96%) dan WHO tipe II (karsinoma sel skuamosa tidak berkeratin) sebanyak 6 orang (5,31%). Sebagian besar pasien karsinoma nasofaring pada penelitian ini diberikan kemoradiasi sebagai terapinya yaitu sebanyak 66 orang (58,41%), sedangkan radioterapi sebanyak 47 orang (41,59%). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pasien karsinoma nasofaring terbanyak ditemukan pada laki-laki dengan rata-rata umur 45 tahun, stadium terbanyak yaitu stadium IV, dan gambaran histopatologi terbanyak yaitu jenis WHO tipe III dengan jenis terapi terbanyak yaitu kemoradiasi.

Kata Kunci: Karsinoma nasofaring, karsinoma tidak berdiferensiasi, radioterapi