ABSTRAK

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan, berupa struktural dan fungsional dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang bersifat irreversible. Terapi untuk mempertahankan fungsi ginjal yaitu dengan hemodialisis. Terdapat lebih dari 2.000.000 pasien yang saat ini menjalani hemodialisis di seluruh dunia. Pasien yang menjalani hemodialisis memiliki banyak faktor risiko yang menyebabkan gangguan kognitif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan waktu proses hemodialisis dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien penyakit ginjal kronik di RSKG Ny. R.A Habibie. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik korelatif dengan cross sectional di RSKG Ny. R.A Habibie dengan sampel sebanyak 44 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua rata-rata. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Chi Square Test. Hasil penelitian ini didapatkan yang menjalani hemodialisis < 1 tahun sebanyak 8 orang (18,2%), 1-2 tahun sebanyak 22 orang (50%) dan ≥ 3 sebanyak 14 orang (31,8%) . Fungsi kognitif normal sebanyak 23 orang (52,3%), gangguan kognitif ringan sebanyak 13 orang (29,5%) dan gangguan kognitif sedang sebanyak 8 orang (18,2%). Hubungan antara waktu proses hemodialisis dengan gangguan fungsi kognitif didapatkan nilai p < 0,001 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel yang diuji. Simpulan terdapat hubungan bermakna antara waktu proses hemodialisis dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien penyakit ginjal kronik di RSKG Ny. R.A Habibie. Penyebab terjadinya gangguan fungsi kognitif adalah karena hipotensi intradialitik dan risiko penyakit vascular.

Kata Kunci : gangguan fungsi kognitif, hemodialisis, penyakit ginjal kronik.