ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan intensi untuk pensiun dini pada Perwira di Tim Gumiltih. Hardiness sebagai sikap untuk dapat berkembang dan bertahan dari situasi stres yang dialami oleh para perwira. Hardiness yang dimiliki perwira menunjukan apakah ada intensi (niat) mereka untuk melakukan pensiun dini atau untuk
berhenti dari pekerjaan mereka sebagai TNI-AD lebih cepat dari waktu pensiun yang seharusnya. Teori dalam penelitian ini
menggunakan teori hardiness dari Maddi & Kobasa (2005) dan Intensi dari Icek Ajzen (2005). Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif dengan jenis korelasi. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara hardiness dengan intensi untuk pensiun dini pada perwira TNI di Tim Gumiltih. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hardiness dan intensi dibuat oleh peneliti sendiri. Nilai reliabilitas Alpha Cronbach 0.947 untuk hardiness dan 0.882 untuk intensi. Uji validitas menggunakan validitas konstruk dengan rentang 0.436-0.776 untuk hardiness dan rentang 0.623-0.878 untuk intensi. Subjek dalam penelitian ini 50 orang perwira yang ada di Tim Gumiltih. Penelitian menggunakan probability sampling dengan metode total sampling. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang negatif namun, signifikan antara hardiness dengan intensi untuk pensiun dini pada Perwira di Tim Gumiltih (r=─0.346) dengan signifikansi 0.014 (p>0.05). Dengan demikian, maka hipotesis diterima. Hasil penelitian menyarankan agar 1) Para perwira di Tim Gumiltih untuk mempertahankan dan meningkatkan sikap hardiness, 2) Bagi instansi terkait untuk membuat program atau memperbaiki program dalam
rekrutmen&seleksi para prajurit TNI agar dapat mengetahui apakah para prajurit memiliki intensi untuk pensiun dini dikemudian hari.

Kata Kunci: Hardiness, Intensi, Pensiun Dini, Tim Gumiltih